tugas portofolio bab 11
TUGAS PORTOFOLIO IPA BAB
11
SMPN
1 PECANGAAN
Nama : Izzan Zia Rahman
No Absen : 12
Kelas : 8H
1.STRUKTUR BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terdiri atas 2 lapisan , yaitu lapisan luar dan dalam
LAPISAN DALAM :
a. Kerak bumi (crush)
Kerak Bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
b. Selimut atau selubung (mantle)
Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
c. Inti bumi (core)
Inti bumi (core) yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500oC.
LAPISAN LUAR :
A.
PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer berasal dari bahasa
Yunani "Atmos“ yang berarti uap air atau gas
dan"Sphaira“ yang berarti selimut. Jadi Atmosfer dapat
diartikan sebagi lapisan gas yang menyelimuti sebuahplanet,
termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar
angkasa dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari
permukaan bumi dan
bermassa 59 x 1014 ton . Di bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km
dari atas permukaan bumi.Atmosper mengikuti peputaran bumi(rotasi) dan
berevolusi mengelilingi matahari.
1. Troposfer
Troposfer
merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 -
10km di atas permukaan bumi. Tebal
lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa,
ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata
80°C. Di daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan
temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km
dengan temperatur rata-rata 46°C. Semakin tinggi (tiap kenaikan 1.000 meter)
suatu tempat di permukaan Bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata
sekitar 6°C di daerah sekitar khatulistiwa.
2.
Stratosfer
Lapisan ke
2 atmosfer adalah lapisan stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian
antara 10 - 40 km dari permukaan bumi. Suhu di lapisan stratosfer yang
paling bawah (lapisan isotermis) relatif stabil dan sangat dingin
yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Pada
ketinggian sekitar 40 km Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC.
3.
Mesosfer
Lapisan
ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 40 - 70 km dari
permukaan bumi.
Susunan tidak sama seperti stratosfer. Kepadatan gas-gasnya sudah agak
berkurang. Mesosfer mempunyai suatu lapisan ion atau udara yang bermuatan
listrik yang disebut lapisan D yang terletak pada ke tinggian 50-70 km di atas
bumi.
Pada
ketinggian 50 km suhu menjadi 0°C. Suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Lapisan ini
merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda luar angkasa
lainnya. Lapisan mesosfer terdapat lapisanmesopause yang merupakan
lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
4. Termosfer(ionosfer)
Termosfer
terletak pada ketinggian antara 70-400 km di permukaan bumi. Dinamai
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini
yaitu sekitar 1982oC. Lapisan ini mengandung ozon dan karbon
dioksida. Kepadatan termosfer sangat rendah, kurang dari seperjuta kepadatan
udara pada permukaan bumi. Namun, meskipun tipis, udara di termosfer dapat
membakar meteor pada ketinggian 300 km.
5.
Eksosfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 400 km atau lebih
dari permukaan bumi. Lapisan atmosfer ini yang merupakan batas terluar
membentang ke dalam angkasa dan menyatu dengan atmosfer dan radiasi matahari.
Gas di daerah ini amat sangat tipis. Hidrogen merupakan unsur penyusun paling
utama. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
2.PROSES TERJADINYA TSUNAMI
Apa Itu Tsunami?
Kata “Tsunami” sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti Ombak Besar (Tsu : pelabuhan dan Nami : gelombang). Adapan definisi yang disepakati banyak orang adalah tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh naiknya gelombang laut ke daratan dengan kecepatan yang tinggi akibat adanya gempa yang berpusat di bawah lautan. Gempa tersebut bisa saja diakibatkan oleh tanah yang longsor, lempeng yang bergeser, gunung berapi yang mengalami erupsi serta meteor yang jatuh di lautan. Tsunami ini biasanya terjadi apabila besarnya gempa melebihi 7 skala richter.
Proses Terjadinya Tsunami
Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita sebut gempa. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun 90% tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam wilayah lautan.
Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat , seperti gambar diatas. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut, wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya. Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Ia bisa mencapai 500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah bagi manusia.
Jika kita mencermati proses terjadinya tsunami, tentu kita paham bahwa tak ada campur tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita tak memiliki kendali untuk mencegah penyebab tersebut. Namun, dengan persiapan dan kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami ini sendiri. Contoh yang baik sudah diperlihatkan Jepang. Meski rawan tsunami, namun kesadaran rakyatnya mampu menekan jumlah korban akibat bencana tersebut.
Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita sebut gempa. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun 90% tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam wilayah lautan.
Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat , seperti gambar diatas. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut, wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya. Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Ia bisa mencapai 500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah bagi manusia.
Jika kita mencermati proses terjadinya tsunami, tentu kita paham bahwa tak ada campur tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita tak memiliki kendali untuk mencegah penyebab tersebut. Namun, dengan persiapan dan kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami ini sendiri. Contoh yang baik sudah diperlihatkan Jepang. Meski rawan tsunami, namun kesadaran rakyatnya mampu menekan jumlah korban akibat bencana tersebut.
3.GEMPA VULKANIK
Gempa vulkanik terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh meletusnya gunung api. Jika gunung api akan meletus, timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawahnya yang menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa vulkanis. Gempa tersebut hanya terasa di sekitar daerah gunung api yang meletus sehingga bahaya gempa ini juga relatif kecil.
Contoh gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora. Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus dengan dahsyat hingga menewaskan 92.000 orang. Karena kedahsyatannya tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom. Gunung ini memiliki garis tengah 60 km pada ketinggian permukaan air laut. Letusan yang mahadahsyat tersebut telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan kedalaman 1.110 meter, menyebarkan sekitar 150 km3 debu hingga mencapai jarak sejauh 1.300 km. Jawa Tengah dan Kalimantan dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, kejatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusan melayang hingga mencapai 44 km. Letusan Gunung Tambora mengakibatkan gempa vulkanik yang besar.
4.SISTEM TATA SURYA
a.
Matahari
Matahari
termasuk bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari tersusun
atas gas pijar yang suhunya sangat tinggi. Matahari mempunyai diameter 1,4 juta
kilometer (1.400.000 km) atau 109 kali lebih besar daripada diameter bumi.
Matahari memiliki gravitasi yang besar hingga menyebabkan anggota tata surya
beredar mengelilingi matahari.
Suhu di
pusat matahari mencapai 15 juta (15.000.000) oC. Sementara
itu, suhu di permukaan mencapai 6.000 oC.
b. Planet-planet
1)
Merkurius,
merkurius merupakan planet
terkecil kedua sekaligus planet paling dekat dengan Matahari. Jaraknya yang
hanya 57.900.000 km atau 0,39 SA dari matahari membuat Merkurius memiliki suhu
permukaan yang sangat tinggi, yaitu 467oC.
Merkurius tidak memiliki atmosfer dan tidak memiliki satelit alami.
2)
Venus
memiliki ukuran, massa,
komposisi, dan jarak ke matahari yang sama dengan bumi. Namun Venus tidak
memiliki lautan dan hanya ditutupi atmosfer karbondioksida (CO2) yang tipis. Sifat gas karbondioksida sebagai pemicu efek rumah kaca
mengakibatkan Venus memiliki suhu permukaan 450oC – 475oC. Venus dikenal dengan bintang pagi atau bintang timuratau bintang
kejora.
3)
Bumi
adalah satu-satunya planet
di tata surya yang dapat dihuni. Atmosfernya terdiri atas nitrogen (N) dan
oksigen (O) mampu melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar matahari dan membakar
meteor yang jatuh ke bumi. Bumi berjarak 149.600.000 km atau 1 SA dari
matahari. Bumi memiliki satu satelit yang bernama bulan.
4)
Mars
bersuhu –125oC –35oC banyak mengandung besi oksida (FeO) membuat
Mars tampak sebagai
planet merah. Atmosfer Mars
terdiri atas karbondioksida (CO2),
nitrogen (N2), dan argon (Ar). Mars memiliki dua satelit
kecil yang bernama Phobos dan Deimos.
5)
Yupiter
sebagai planet terbesar di
tata surya memiliki jarak 778.300.000 km atau 5,20 SA dari matahari. Atmosfer
Yupiter banyak mengandung hidrogen (H2) dan helium
(He). Yupiter memiliki 4 satelit besar dan 63 satelit kecil. Io merupakan
satelit Yupiter yang memiliki banyak gunung berapi aktif. Ganymede merupakan satelit
terbesar Yupiter yang memiliki medan magnetiknya sendiri. Europa dan Calisto
merupakan dua satelit Yupiter yang memiliki lautan es beku.
6)
Saturnus
merupakan planet terbesar
kedua di tata surya yang terkenal karena keindahan cincin es yang
melingkarinya. Cincin Saturnus tersusun atas es dan batuan yang sangat besar.
Saturnus memiliki lebih dari 47 satelit alami. Salah satu yang terbesar (lebih besar
daripada Merkurius) adalah Titan.
7)
Uranus
adalah planet gas raksasa
yang ditemukan melalui teleskop. Uranus merupakan planet gas yang berwarna biru
kehijauan dengan awan tebal yang menutupinya. Periode revolusi Uranus terhadap
matahari mencapai 84 tahun. Uranus memiliki orbital yang tidak biasa. Planet
yang memiliki 27 satelit alami ini, memiliki atmosfer yang banyak mengandung hidrogen
(H), helium (He), dan metana (CH4).
8)
Neptunus
merupakan planet gas raksasa
yang berwarna biru karena atmosfernya banyak mengandung
hidrogen (H2), helium (He), dan metana (CH4).
Neptunus yang ditemukan pada tahun 1846 ini memiliki 13 satelit alami. Neptunus
merupakan planet terjauh dari matahari. Jaraknya 4.497.000.000 km atau 30,06 SA
C.
Planet-Planet Kerdil
Sistem tata surya kita juga
memiliki planet-planet kecil yang dipandang berbeda dengan planet-planet lain
karena orbitalnya tidak jelas. Ceres adalah planet kecil yang letaknya di sabuk
asteroid, sedangkan Pluto dan Eris terletak di sabuk kuiper.
1)
Ceres
Ceres yang terletak pada
jarak 2.7 SA dari matahari ini ditemukan pada tahun 1801.
Diamater Ceres sekitar 940
km. Periode Ceres terhadap matahari adalah 4.6 tahun.
2)
Pluto
Pluto memiliki jarak 39,2 SA
dari matahari dan periode revolusi selama 248 tahun.
Pluto memiliki diamater
sekitar 2300 km dan 3 satelit alami.
3)
Eris
Eris ditemukan pada tahun
2005 oleh seorang astronom Institut Teknologi California.
Eris memiliki diameter yang
sedikit lebih besar daripada Pluto, yaitu sekitar 2400 km. Eris
memiliki orbit eliptik
sebesar 38 SA hingga 98 SA dari matahari dan memiliki periode revolusi
selama 557 tahun. Eris
memiliki satu buah satelit alami yang bernama Dysnomia.
Bacotan dari Facebook